NASA telah mengumumkan rencana misi baru untuk menjelajahi Europa, salah satu bulan terbesar Jupiter. Misi, yang disebut Europa Clipper, akan diluncurkan pada tahun 2020 dan akan mempelajari potensi kelayakhunian bulan dan mencari tanda-tanda kehidupan.
Teknologi juga berkembang di permainan judi loh, sekarang main judi bisa online jadi bisa dimainkan di mana saja. Judi online juga lebih aman, seru, lengkap, dan terpercaya. Ayo coba sekarang di Mantap168tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!
Europa adalah tujuan yang menarik bagi para ilmuwan karena memiliki lautan di bawah permukaan yang mungkin mengandung lebih dari dua kali jumlah air dari gabungan semua lautan di Bumi. Lautan ditutupi oleh lapisan es yang tebal, yang dapat bertindak sebagai penghalang pelindung terhadap radiasi dan faktor berbahaya lainnya.
“Eropa adalah salah satu tempat paling menjanjikan di tata surya untuk mencari tanda-tanda kehidupan,” kata Dr. Jim Green, direktur Divisi Ilmu Planet NASA. “Kami percaya bahwa lautan bawah permukaan mungkin memiliki semua bahan yang diperlukan untuk kehidupan seperti yang kita ketahui.”
Misi Europa Clipper akan melakukan survei mendetail terhadap permukaan dan atmosfer bulan, serta mempelajari ketebalan dan komposisi lapisan es. Misi tersebut juga akan menggunakan seperangkat instrumen ilmiah untuk mencari tanda-tanda kehidupan, termasuk keberadaan molekul organik dan bukti aktivitas panas bumi.
Misi tersebut akan diluncurkan pada tahun 2020-an, tetapi tanggal peluncuran pastinya belum diumumkan. Setelah mengorbit di sekitar Jupiter, pesawat ruang angkasa akan melakukan puluhan terbang melintasi Europa selama beberapa tahun, mengumpulkan data dan gambar yang akan membantu para ilmuwan memahami geologi, kimia, dan kelayakhunian bulan.
“Europa Clipper adalah misi kompleks yang membutuhkan solusi teknologi dan teknik inovatif,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA. “Tetapi potensi imbalannya sangat besar, dan kami percaya bahwa penemuan ilmiah yang kami buat dalam misi ini akan bersifat transformatif.”
Misi Europa Clipper telah dikembangkan selama beberapa tahun, dan NASA telah menginvestasikan lebih dari $3 miliar dalam proyek tersebut. Badan ini juga bermitra dengan beberapa organisasi internasional, termasuk European Space Agency dan Japan Aerospace Exploration Agency, untuk mengembangkan instrumen dan teknologi ilmiah untuk misi tersebut.
Pengumuman misi Europa Clipper disambut baik oleh para ilmuwan dan penggemar ruang angkasa di seluruh dunia. Banyak yang senang dengan prospek menjelajahi Europa dan mengungkap rahasianya.
“Europa adalah salah satu tempat paling menarik di tata surya,” kata Dr. Cynthia Phillips, ahli geologi planet di Jet Propulsion Laboratory NASA. “Ini adalah dunia yang seluruhnya tertutup es, namun memiliki lautan hangat di bawah permukaan yang mungkin penuh dengan kehidupan. Saya tidak sabar untuk melihat apa yang kita temukan.”
Namun, misi tersebut juga menghadapi kritik dari beberapa orang yang mengatakan bahwa misi tersebut tidak cukup ambisius. Beberapa ilmuwan telah menyerukan misi yang akan mendarat di permukaan Europa dan mengebor es untuk mencapai lautan di bawah permukaan.
“Misi terbang lintas seperti Europa Clipper adalah awal yang baik, tetapi itu tidak cukup untuk benar-benar menjawab pertanyaan besar tentang Europa,” kata Dr. Sarah Hörst, asisten profesor ilmu planet di Universitas Johns Hopkins. “Kita perlu mendarat di permukaan dan mengambil sampel es dan air, dan itu membutuhkan misi yang lebih rumit dan mahal.”
Terlepas dari kekhawatiran ini, misi Europa Clipper merupakan langkah maju yang signifikan dalam pemahaman kita tentang Europa dan potensinya untuk kehidupan. Dengan perkembangan teknologi baru dan instrumen ilmiah, kita mungkin akan segera dapat membuka rahasia bulan yang menarik ini dan mengungkap petunjuk tentang asal usul dan evolusi tata surya kita.
